Menanti Temu

Assalamualaikum Wr. Wb.

    Tak terasa sudah genap satu tahun aku menunggu. Terbangun seorang diri tanpa ada senyum itu. Tak bertukar kabar di siang hingga sore hari dengan siapa pun. Menikmati tiap malam penuh taburan cahaya bersama kalbu. Pada akhirnya, kata yang tak seberapa itu tidak berhasil membawa mu ke dalam peluk. Disini aku masih menunggu, masih menjaga hati dengan rasa yang utuh. Masih seperti terakhir bertemu.


Sumber: Pinterst.com/


    Kau pergi tanpa mengucap sepatah kata. Kau hanya pergi begitu saja dengan senyum sabit sembari mendengar diri ku berpesan. Senyum itu masih ku ingat dengan lekat. Senyum mu juga sudah terpahat indah dalam angan.

    Termenung aku berpikir gelisah. Bingung, apa kau masih butuh lebih banyak waktu untuk pertemuan selanjutnya. Tidakkah cukup telah kuberi kau ruang untuk berpikir panjang. Bertengkar kah pikiran mu tentang masalah ini dengan yang telah lama. Masih takutkah dirimu mengambil sebuah keputusan untuk hidup setelahnya.

    Dalam hati, aku juga khawatir apakah masih dirimu mengingat janji bercampur kenang. Masikah ada harapan untuk seorang yang mungkin kau anggap asing. Kumohon ingatlah, di setiap waktu sibuk atau luang. Sesaat setelah mengingat hatimu berdebar tak karuan karena membiarkan seorang diri berjuang. Menolak lupa atas janji yang pernah bersarang kemudian hilang. Memikirkan seorang tersiksa batin karena menanti sebuah jawaban singkat untuk kisah panjang.

Thanks for Visit..
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Comments