Sebuah Rasa Rindu

Assalamualaikum Wr. Wb.

     Rasa itu muncul tiba-tiba. Rasa yang muncul dalam diam. Penyebab sakit dalam diam. Hingga sekarang menjelma jadi rindu dalam diam.

     Ini hanya sekedar rasa. Seperti rasa pada umumnya. Anggap saja dia tak ada. Itu tak mengapa. Rasa itu akan hilang sendirinya. Tak perlu dikhawatirkan akan keberadaannya.

     Aku rindu padanya. Rindu pada orang yang baru aku kenal. Semakin rasa itu diabaikan, ia semakin menjadi-jadi. Akhirnya rasa itu menjelma jadi rindu. Rindu yang terus bertambah tanpa tahu caranya untuk berhenti. Bisakah aku bertemu dengannya sekedar melepas rindu?

     Kini aku tengah memperhatikanmu lebih lekat dati biasanya. Untuk berjaga, apabila hati merasa rindu. Setidaknya aku sudah bersiap tempur dengan rindu itu. Sebab aku punya potongan memori dirimu untuk ku ingat.

Foto dari Sepositif.com


     Aku ingin menatapmu lebih lama. Agar wajah itu selalu terbayang kala malam tiba. Lebih bersiap, kala rindu padamu merayap perlahan tapi pasti.

     Bersabar.  Menunggu. Menanti. Akankah ada hari itu? Hari dimana aku bisa mengatakan rindu dengan mudah. Hari dimana sebuah impian diwaktu lalu terwujud. Aku dan kamu, bersama sebagai sepasang kekasih.

     Saat bertemu denganmu pertama kali, Aku tersenyum. Kado terbaik dari Tuhan telah tiba karena arti dari sebuah penantian. Sekilas aku juga teringat, jika ada pertemuan maka akan tiba perpisahan.

     Saat menerima berbagai masalah yang menyerangku, Aku mengingatmu sebagai penyemangat dalam diam. Aku bertahan.

     Kenapa ia begitu mudah melangkah pergi, sedang aku bersusah payah untuk bertahan. Pergi tanpa menoleh ke belakang saat aku mencari untuk menatap kemana perginya punggung itu menjauh. Selepas kepergiannya bukan soal rasa ini bertahan, tapi bagaimana rindu tersampaikan.

     Kau mungkin pergi tanpa sesal, tapi aku menunggu tanpa kabar.



Thanks for Visit...
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Comments